HADAPI MUSIM PACEKLIK

"ini hasil liputanku praktek di Surat Kabar REPUBLIKA hari ke-6"

HADAPI MUSIM PACEKLIK
Kementrian Kelautan Luncurkan Program PMPA

YOGYAKARTA – Keresahan para nelayan dalam menghadapi Musim paceklik menjadikan pemerintah turut ikut andil dalam mengatasinya. Berbagai elemen pemerintah menawarkan solusi guna meningkatkan penghasilan pagi para nelayan. Hal itu disampaikan dalam peresmian Pasar Ikan Segar di Pantai Depok Baru, Kambupaten Bantul Yogyakarta, rabu (15/2) .

Bupati Bantul Sri Surya Widati dalam sambutannya menjelaskan,bahwa musim paceklik yang dialami oleh para nelayan menjadikan produksi ikan menurun. Oleh sebab itu pemerintah kabupaten bantul memberikan solusi yaitu mempreoritaskan teknologi tepat guna bagi petani ikan dan juga meningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). “Pemilihan teknologi yang memadai dan juga pengelolaan yang baik  dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya guna meningkatkan hasil produksi ” tambahnya.

Kepala badan pengembangan SDM kelautan dan perikanan R Syarif Wijaya menambahkan, dalam mengatasi kendala musim paceklik perlunya pengenbangan sector kelautan dan perikanan yang akan didukung dengan percepatan industrialisasi. Hal itu direalisasikan dalam bentuk Pelatihan Mata Pencaharian Alternative (PMPA) pagi para nelayan dengan total 240 kelompok atau 2400 nelayan di profinsi DIY yang diselenggarakan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Sementara Mentri Kelautan dan Perikanan, Syarif  C. Sutardjo menambahkan, bantuan paket pelatihan yang diselenggaran oleh KKP melalui lima Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP).  Dan kelanjutan program tersebut, KKP menyinergikan peran penyuluh perikanan dengan IPTEKMAS. Yaitu penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk masyarakat dibidang kelautan dan perikanan. Berbeda dengan bantuan uang tunai, diharapkan dengan adanya bantuan pelatihan tersebut bisa bermanfaat untuk jangka panjang. Dengan demikian masyarakat nelayan dapat secara mandiri meningkatkan kesejahteraannya.
"baru kali ini lo aku ketemu pak mentri"

Disisi lain Wakil Gubernur Sri paduka Pakualam ke-9 Menyambut Baik dengan adanya bantuan yang telah diberikan kepada nelayan. Akan tetapi program mata Pencaharian Alternatif yang diselenggarakan oleh KKP tidak dijadikan sebagai mata pencaharian pengganti bagi para nelayan. Hendaknya setelah para nelayan menjalankan pelatihan tersebut kembali melaut.

Acara tersebut dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sembako dari KKP dan dilanjutkan penandatangan prasasti sipreser ikan segar. Setelah itu adanya kunjungan hasil produksi  IPTEKMAS dari BALITBANG dan diakhhiri dengan peresmian pusat pasar ikan segar oleh Syarif C. Sutardjo. Tabah Setya Pambudi 

35 komentar:

  1. kamu ketemu sama pak menteri??? gak minta tandatangannya??? hehehe

    BalasHapus
  2. wiiihhh, payung aja ada yg megangin ya (liat fotonya), kalau aku mah siapa ya yang mau megangin payung buatku. hahahahaha

    aku koment lagi tapi dengan blog yang berbeda.

    BalasHapus
  3. ohw..ceritanya jadi wartawan ne..sukses yaa.
    klo saya kapan diliput??pengen masuk koran juga ne..hehehe

    BalasHapus
  4. @ vie_three .. haduh gak sempet minta tanda tangan. . . . . . sini deh mbak vitri aku pegangin payungnya. . .. .

    @ YouRha.. baru praktek kok . . biasa tugas kuliah

    BalasHapus
  5. folowback ya bro, thanks..
    http://egowanto.blogspot.com

    BalasHapus
  6. wah calon wartawan nih, sukses terus ya sob dengan karirnya :) jangan di lupain blognya juga :D

    BalasHapus
  7. Mudah2an para nelayan kita bisa hidup sejahtera yak.. Ya siapa lagi yang mau susah2 mencari ikan kalau bukan mereka toh :)

    BalasHapus
  8. Akhirnya Pemerintah tanggap dgn nasip Para Nelayan, dan bersedia turut andil untuk mengatasi dalam menghadapi musim paceklik Ikan.
    Semoga Nasip Para nelayan bisa terbantu dgn semua bantuan itu, Amin!!

    BalasHapus
  9. susah bgt kalo maw komen disini, sob! moga2 skrang bisa! hehehe...

    abis ketemu pak mentri, ya? sukses buat kegiatan prakteknya, sob! ;)

    BalasHapus
  10. Ketemu Pak Menteri? Wah kayak apa rasanya ya? Wong pernah ikut seminar yang dihadiri Pak Walikota saja rasanya sudah bahagia ( padahal nda sempat salaman, hehehe ). Saya turut berdoa, semoga kelak bisa menjadi wartawan yang jujur, adil dan dapat dipercaya.

    BalasHapus
  11. semoga kemarau cepat teratasi
    dan semua dapat rezeki dg lancar... :)

    BalasHapus
  12. wadoh,,,bangga dong om ketemu mentri, sempat poto bareng ga ???
    smg musim paceklik ini sgr berlalu...terutama mimi yg sdg pacekklik Rp. hihihi

    BalasHapus
  13. menteri biasa'a turun ke lapangan cuma liat doank,
    tapi kebanyakan tidak menyelesaikan inti masalah

    BalasHapus
  14. slamat sore gan. . Info yg menarik nih

    BalasHapus
  15. wew.. pak menteri yang baik. :) selain berkunjung turut pula meringankan beban..

    BalasHapus
  16. trus realisasinya gimana?
    hehe

    BalasHapus
  17. mantab agan berita menarik ini, capek kelihatannya yang memayungi itu, kenapa harus dipayungi itu?

    BalasHapus
  18. saya kira paceklik hanya istilah untuk petani saja, ee ternyata nelayan juga memakai istilah yang sama..

    BalasHapus
  19. aku tidak mentri, liput dong XD :p

    rumahnya ganti,, lucu yg dulu deh :)

    BalasHapus
  20. syukur deh mentri melakukan langkah pencegahan untuk paceklik ini... jangan tiba masa tiba akal lagi :(
    mudah2an programnya berhasil dan ngga bikin rakyat kecekik

    BalasHapus
  21. gitu ya sob, hmm .....
    eittt ... blog nya merah membara nih :D

    BalasHapus
  22. ganti tempale aja nih gar ...

    BalasHapus
  23. wahh berubah warna nih blog nye terangggg.
    hehehe bagus liputan nya.
    lah itu pak mentri di payungin, inget upacara nganter penganten (‾___‾٥)

    BalasHapus
  24. wah enak pasti ya ngeliput pak mentri,,,,,,,,,,

    BalasHapus
  25. kapan ya aku bisa motret2 pak menteri dari jarak yg deket banget gitu :D

    oh neng bantul wingi to mas...

    BalasHapus
  26. Kalo jadi wartawan itu, selain meliput apakah mesti ngefoto juga?

    BalasHapus
  27. "Berbeda dengan bantuan uang tunai, diharapkan dengan adanya bantuan pelatihan tersebut bisa bermanfaat untuk jangka panjang. Dengan demikian masyarakat nelayan dapat secara mandiri meningkatkan kesejahteraannya."

    kalo bantuan uang tunai kan rawan dikorupsi dan dipungli. kalo bantuan pelatihan atau fasilitas, semoga bisa langsung teoat sasaran dan yah itu..... bisa memandiri-kan para nelayan.

    www.ndutyke.com

    BalasHapus
  28. ini gan yang bikin miris, pejabat baru turun tangan klo ada sesuatu terjadi. presidennya kemana? kadang ane merindukan era suharto, karena dia sadar indonesia negri agrari dan dia mau turun ke sawah tanpa pakaian dinas. hebat dia euy.
    kpan kita punya pemimpin yang loyal kepada rakyatnya lagi.

    BalasHapus
  29. Numpang baca-baca ya mas :)

    BalasHapus
  30. ikutan menyimak saja nih sobat...

    BalasHapus
  31. semoga selalu ada solusi dan rakyat negeri ini tidak ada yg kelaparan :)

    BalasHapus
  32. jogja sangat berhati nyaman.

    BalasHapus
  33. Calon jurnalis berbakat, terus semangat kawan ;)

    BalasHapus