Peringati Valentine COP (Centre for Orangutan Protection) Gelar Aksi Damai


"ini hasil liputanku praktek di Surat Kabar REPUBLIKA hari ke-5"


YOGYAKARTA – peringatan hari kasih sayang atau disebu tjuga Valentine Day diwarnai dengan adanya aksi damai oleh Centre for Orangutan Protection (COP). Bertemakan “LOVE FOR ALL SPECIES”, mereka membawa costum Orangutan dan pembagian 300 pisang sebagai symbol gugatan untuk penyetaraan kasih sayang.

Juru kampanye centre for Orangutan Protection (COP) Daniek Hendarto menjelaskan, peringatan hari Valentine Day dirasa tidak adil. Pasalnya, tanpa disadari peringatan tersebut hanya ditujukan untuk sesama manusia, akan tetapi bagi spesies lain baik tumbuhan maupun hewan khususnya Orangutan malah diasingkan. “hari Valentine Day yang dirayakan manusia, bagi Orangutan sangat berdarah-darah dan kejam” ungkapnya saat wawancara dengan wartawan di sela-sela aksi damai yang digelar di depan Musium Serangan Umum1 maret Yogyakarta, Selasa (14/2).

Daniek menambahkan, banyaknya spesies Orangutan yang habitatnya telah dijadikan perkebunan kelapa sawit menjadikan hilangnya sumbe rmakanan dan air bagi mereka. Sehingga ulah Orangutan, dianggap sebagai hama karena bertahan hidup memakan tunas kelapasawit. Akibatnya, banyak perusahaan perkebunan yang membunuh habitat Orangutan karena dianggap merusak. “setidaknya 1200 orangutan terpaksa dievakuasi, dan jika 1 orangutan yang sampai dipusat rehabilitasi mewakili 2 sampai 10 orangutan lain yang terbunuh, maka diperkirakan 2400 sampai 12.000 Orangutan telah terbunuh” tegasnya.

Pernyataan tersebut dibuktikan dengan adanya penemuan 3 anak orangutan piatu oleh Centre for orangutan protection menjelang Valentine Day. Salah satu diantaranya menderita luka parah bekas bacokan. Dan yang lain ditemukan luka parah pada bagian telapak tangan kanan.

Daniek berpendapat, agaknya perayaan Hari Valentine Day atau hari Kasih Sayang perlu adanya pendefinisian ulang tentang makna dan tatacara pelaksanaan. Sehingga tidak ada penganiayaan atau pengasingan seperti yang dirasakan oleh Orangutan. “sudah saatnya kita mengkaji ulang makna Valentine Day bukan untuk manusia saja tapi untuk kerabat dekatnya yaitu Orangutan” tuturnya.

Diharapkan, dengan adanya aksi damai oleh para relawan Centre for orangutan protection (COP) dapat membuka pola pikir masyarakat agar tidak terpaku dengan satu pemikiran saja. Akan tetapi, bisa mengekspresikan perayaan Valentine Day terhadapsemua hal termasuk pelestarian margasatwa. Sehingga makna Valentine Day bisa dirasakan tidak hanya manusia, akan tetapi bisa dirasakan juga untuk seluruh spesies yang ada Khususnya Orangutan. Tabah Setya Pambudi

7 komentar:

  1. Wah keren idenya. Valentine day ga melulu tentang cinta cintaan sama pasangan~

    BalasHapus
  2. iya mbak una. . .. yang butuh kasih sayang kan gak cuma kita aja. . .

    BalasHapus
  3. Semoga ke depannya gak lagi kekejaman yang dilakukan terhadap binatang.

    BalasHapus
  4. weeew mantap nih tulisan utk Republika.
    keren juga nih aksi solidaritasnya. sudah seharusnya emang kita care ama makhluk yg satu ini.

    good job ya, nulisnya keren loh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. masa si. . . .??? muji apa nyindir. . .

      Hapus
  5. memang keren ko..
    daaan menginspirasi..:)

    BalasHapus