Aku Rindu. . .. .

Mencoba mengenang masa silam, mengurai satu-persatu waktu yang telah berlalu. mencari kembali puing kerinduan yang terbengkelai termakan keadaan. Ku temukan sebaik kata yang pernah singgah dalam telinga, mengusik, mencibir, berteriak bak petir menyambar. Hingga rindu dan hasrat rasanya terus memuncak ketika terbayang belaiyan kasih sayang seorang ibu. Ingin rasanya aku segera pulang dan mencicipi kembali kasih sayangnya. Berniat berkemas-kemas dan bersegera pulang, tak lupa beberapa baju dan celana yang kiranya nanti ku pakai dirumah.

persediaan jihad menuntut ilmu yang terasa semakin menyusut dan menipis pun ikut memaksaku tuk segera pulang. Selalu terngiang dalam pikirku hangatnya pelukan ibu. Apalagi kini ku jauh dari mereka, dan jauh dari segalanya. Tapi aku yakin Allah selalu menyayangi dan menjagaku disini hingga aku tak kan khawatir lagi dengan keadaan ini. Sebagai ganjal perut, ku sempatkan masak mie goreng agar aku tak kelaparan dan masuk angin dalam perjalanan. peralatan dan perlengkapan rasanya sudah siap semua, tinggal manasin simanis mio yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi.

Tak ku sangka dan ku duga Allah berkehendak lain terhadapku. Sesaat kakiku terhenti saat melangkah keluar kamar, segerombolan pasukan tentara langit datang dan tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Dengan tergesa-gesa mereka memberontak bumi dan seisinya, berusaha mengurungkan niat tulusku dengan penuh rindu ini. Merekapun berhasil mengurungkan niatku tuk bertemu ibu.Harapanku tertunda entah kapan lagi, kini ku hanya bisa pandangi mereka sambil melamun merenungi nasib dari balik jendela. Yah meskipun kos tapi ada jendelanya juga lo. . 

memandangi butiran-butiran air yang jatuh dan beberapa menetesi tubuhku.. . . . .

"Ayo kita serang bumi" kata panglima hujan yang biasanya mengutus prajuritnya tuk mengabarkan akan segera datang, eh ini malah buat kejutan hingga hujan pun terasa lebat. penghuni bumi sontak sorak sorai menyambut datangnya mereka yang sekian lama tak kunjung dayang kini tibalah sudah. Yang lebih hebatnya lagi energi bumi pun kalah dengan energi yang mereka punya hingga listrik di sebagian jogja padam.

Kini kamarku gelap gulita, listrik tiada pulangpun jadi tertunda. dalam benak berkata "Allah pasti berkehendak lain terhadapku, dibalik ini semua allah pasti memberi yang terbaik untukku". Setelah sesaat memandang dan melamun ingin rasanya mata ini terpejam untuk sesaat. Enak deh kayaknya ujan-ujan gini tidur. . .  . Ku hamparkan sehelai selimut yang hangat menyelimuti tubuhku. kupejamkan mata tanpa keraguan dan tak lupa berdoa memohon kepada Allah. . .. 

Ya Allah dalam benakku memanggil namaMu. . . . .. 

memohon ampun kepadaMu atas segala dosa dalam diri ini. . . . .. 

dosa yang kiranya berat ku bawa. . . .

yang menjadikan ku semakin jauh dariMu, jauh dari syukurku kepadaMu. . . .

ya Allah aku memohon perlindungan atas makhluk-makhlukMu. . . 

makhluk yang senantiasa mengusik dan menjadikan aku jauh dariMu. . . .

yaitu iblis dan sayton !!!

Ya Allah aku memohon kepadaMu atas kaki ini melangkah. . .

hingga aku terhindar dari keraguanku kepadaMu. . .

Ya Allah jadikan rizki dan nikmat yang aku miliki menjadikan aku terus bersyukur. . . .

mudahkanlah kakiku melangkah berjihad mencari ilmu dijalanMu. . . 

dan tak kan mau sedikitpun aku jauh dariMu ya Allah. . . .